Salah satu minuman paling terkenal dalam kebudayaan Jepang ini sangat digemari di dunia. Dengan balutan sejarahnya yang panjang, minuman ini kini menjadi sebuah tradisi yang telah melekat pada orang Jepang. Minuman ini adalah Sake. Apa itu Sake dan bagaimana sake menjadi bagian dari kebudayaan Jepang higga saat ini? Simak ulasannya di sini.
Sake (é…’) atau juga disebut sebagai anggur beras Jepang merupakan minuman beralkohol yang terbuat dari fermentasi beras. Berbeda dengan anggur atau wine, di mana alkoholnya diproduksi oleh fermentasi gula yang secara alami ada dalam buah, sake diproduksi oleh proses pembuatannya hampir menyerupai dengan bir, di mana pati diubah menjadi gula yang difermentasi menjadi alkohol.
Proses pembuatan sake tidak sama dengan proses pembuatan bir. Untuk bir, konversi dari pati menjadi gula dan dari gula menjadi alkohol terjadi dalam dua langkah berbeda. Sedangkan sake, ketika sake diseduh, konversi ini terjadi secara bersamaan. Kandungan alkoholnya juga berbeda antara sake, anggur, dan bir. Sebagian besar bir mengandung 3-9% ABV, anggur umumnya mengandung 9-16% ABV, dan sake murni mengandung 18–20% ABV.
Dalam bahasa Jepang, kata “sake” (é…’, “liquor”, dibaca “shu”) dapat merujuk pada minuman beralkohol apa pun, sementara minuman yang disebut “sake” dalam bahasa Inggris biasanya disebut nihonshu (日本 é…’, “minuman keras Jepang”). Di bawah undang-undang minuman keras Jepang, sake diberi label dengan kata seishu (清酒, “clear liquor”).
Di Jepang, sake adalah minuman nasional yang sering disajikan dengan upacara khusus. Sake dihangatkan dalam gerabah kecil atau botol porselen dan diminum dari cangkir porselen kecil yang disebut sakazuki.
Comments
Post a Comment